The Rise of Micro & Nano Influencer

The Rise of Micro & Nano Influencer

Article
Di tengah-tengah harga jasa macro influencer yang kian melonjak, kehadiran micro dan nano influencer seakan menjadi angin penyejuk. Wait up, sebelum kita membahas micro dan nano influencer lebih jauh, kita kenalan dulu yuk sama kedua term ini. Sebenarnya tidak ada aturan baku mengenai jumlah nano, micro dan macro influencer. Hal ini dilihat dari demografi setiap negara. Misalnya, patokan jumlah nano, micro dan macro di Amerika berbeda dengan di Indonesia. Menurut Chief Operations Officer Gushcloud Marketing Group, Oddie Randa, dalam sesi wawancaranya bersama Wolipop mengatakan bahwa Nano Influencer adalah mereka yang memiliki followers di bawah angka 20 ribu, sementara Micro Influencer memiliki jumlah followers di angka 20 sampai dengan 100 ribu, dan Macro Influencer yang jumlah followers-nya berada di atas 100 ribu.  Influencer atau sering kita sebut dengan KOL (re: Key…
Read More
Gimmick #LOCALPRIDE

Gimmick #LOCALPRIDE

Article
Pekan lalu, sneakerhead-sebutan untuk pecinta sepatu sneakers-Indonesia mulai terganggu dengan strategi marketing gimmick dari salah satu brand lokal yang mengusung ‘Sepatu untuk Rakyat’ sebagai jargonnya. Yang bikin para sneakerhead ini geram, jargon tersebut nggak sebanding lurus dengan ketersediaan di pasar dan kualitas yang makin kesini-katanya sih-makin nggak sesuai ekspektasi. Jargonnya memang ‘Sepatu untuk Rakyat’, tapi untuk mendapatkan sepatu ini, gerak sneakerhead pun dibuat sangat terbatas. Pasalnya, brand sepatu ini hanya mengeluarkan kuantitas sepatu yang nggak seberapa setiap kali launching season atau produk baru. Kelangkaan inilah yang lalu membuat pencintanya rela merogoh kocek yang nggak sedikit. Coba bayangkan, sepatu yang tadinya hanya dijual di kisaran 300 ribuan, setelah berada di tangan reseller harga jualnya bisa meningkat sampai jutaan.  Okelah, kalau masalah eksklusivitas dan item yang terbatas, kami pun masih bisa memaklumi.…
Read More
Inhands Talk 5 – Nanti Kita Cerita Tentang Hari-Hari Kita di Ahensi

Inhands Talk 5 – Nanti Kita Cerita Tentang Hari-Hari Kita di Ahensi

Article
Kemarin, kita kedatangan seorang pembicara dan pembelajar hebat. Pak Tommy Lim namanya. Meski Pak Tommy bukan seorang motivator ternama, namun pengalamannya yang sudah malang melintang di berbagai industri memberikannya kesempatan untuk belajar lebih banyak, dan mengerti arti sebuah kerja keras. Di Inhands Talk kali ini, Pak Tommy dan teman-teman Inhands lainnya, berusaha untuk membedah tentang arti dari kata ‘semangat’, dan mengapa kita harus selalu memberikan sebaik yang kita bisa, di manapun kita berada. Kamu pernah nggak sih ngerasa demotivasi? Ngerasa bahwa kamu kehilangan semangat untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Bohong rasanya kalau kamu jawab nggak. Atau mungkin, kamu belum aja ngerasain gimana capeknya bangkit dari kasur, lalu berangkat ke kantor dengan langkah tertatih-tatih. Nggak apa-apa. Semua juga pernah merasakan hal serupa kok. Tapi, justru itulah kita disebut manusia, bukannya mesin yang…
Read More
Pertarungan Ide: Manusia vs AI

Pertarungan Ide: Manusia vs AI

Article
Perkembangan teknologi terutama di bidang digital berkembang begitu pesat. Terhitung sejak pertama kali internet digunakan secara massal di tahun 1990-an. Dalam kurun waktu dua dekade, kemahsyuran perkembangan teknologi telah banyak membantu aktivitas manusia dan ekonomi. Dewasa ini, perusahaan teknologi dan digital kelas dunia tengah mengembangkan Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurut John Mccarthy, seorang profesor dan ahli komputer asal Stanford University, AI adalah teknologi yang dapat mempelajari data secara cepat dan signifikan. Konsepnya sama seperti cara kerja komputer, namun AI mempunyai kelebihan utama, yaitu tak mengenal lelah dan tak mempunya batas untuk mempelajari data penggunanya. Ada beberapa keunggulan AI, sehingga teknologinya melampaui kecerdasan teknologi komputer biasa. AI memiliki kemampuan untuk melakukan repetitive learning dan belajar dari data pengguna. AI sama halnya seperti anak kecil yang baru belajar, otak AI…
Read More
No Likes, No Pain

No Likes, No Pain

Article
Bulan April 2019 kemarin, pihak Instagram berencana untuk menghilangkan jumlah likes yang terlihat pada sebuah postingan. Tampaknya gagasan tersebut akan direalisasikan dalam waktu dekat, mengingat beberapa bulan kemarin Instagram juga sempat melakukan uji coba fitur ini di negara-negara seperti Kanada, Brasil, Irlandia, Italia, Jepang, Brasil, Australia, Selandia Baru, dan yang terakhir Amerika Serikat. Sebenarnya, dari mana sih awal rencana ini bergulir? Jika melihat tren belakangan, Instagram telah menjadi rumah dari jutaan kreator konten yang tersebar di berbagai negara. Artinya, ada jutaan pula konten yang diunggah tiap harinya. Namun, semakin ke sini para kreator konten lebih mementingkan jumlah engagement yang didapatkan dari likes dan komentar, sehingga rela membuat konten yang click bait dan nirfaedah demi mencapai engagement. Sinyal inilah yang kemudian ditangkap oleh CEO Instagram, Adam Moseri. Dilansir dari majalah digital…
Read More
Di Balik Kesuksesan Kedai Kopi Kekinian ‘Kopi Lain Hati’

Di Balik Kesuksesan Kedai Kopi Kekinian ‘Kopi Lain Hati’

Article
Belakangan, bisnis kopi kenian makin menjamur. Sambutan yang positif dari publik dan konsumen di Indonesia, utamanya di kota-kota besar digadang-gadang menjadi salah satu alasan maraknya bisnis kopi kekinian. Dari sekian banyaknya brand kopi kekinian, Kopi Lain Hati berhasil mencuri hati para muda-mudi. Lewat slogan ‘Jatuh ke Lain Hati’ dan panggilan ‘Sayang’ kepada para konsumen setianya, Kopi Lain Hati berusaha merebut hati generasi muda para penggemar kopi dan minuman kekinian untuk pindah ke Kopi Lain Hati. Usaha ini nyatanya berhasil. Tercatat semenjak kedai pertama kali berdiri sejak Maret 2018 sampai dengan saat ini, Kopi Lain Hati sudah berhasil menghadirkan 222 cabang. Menurut Deo Cardi Nathanael selaku Manager Marketing Kopi Lain Hati, 222 cabang ini belum ternasuk cabang-cabang lain yang belum dibuka. “Kami sangat bersyukur dengan  minat para konsumen atas kehadiran Kopi…
Read More
#INHANDSTALK 4: Creating Influential Digital Ads

#INHANDSTALK 4: Creating Influential Digital Ads

Article
Seiring berkembangnya zaman, teknik pemasaran dengan mengandalkan digital marketing menjadi semakin sering digunakan oleh pelaku bisnis. Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena pengguna internet yang terus bertumbuh pesat, serta perubahan perilaku konsumen yang beralih kepada platform belanja online untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.  Peralihan dari luring (offline) ke sistem daring (online) juga berimbas pada strategi marketing. Pada dasarnya, jika direct marketing lebih menitikberatkan pada strategi door-to-door, maka digital marketing punya cakupan yang lebih luas. Melihat positifnya penjualan online, maka kita harus pintar-pintar putar otak agar strategi digital marketing kita berhasil dilirik oleh pemirsa. Tapi sebelum bicara jauh ke sana, mari mengenal konsep ‘Ads’ atau iklan di platform media sosial dari hulu sampai ke hilir bersama dengan Daniel Sastraamidjaja, seorang praktisi digital marketing yang sudah berpengalaman di bidangnya. Di #InhandsTalk ke-empat…
Read More
“Brand Ambassador, Untung atau Buntung?”

“Brand Ambassador, Untung atau Buntung?”

Article
Konsep mengidolakan hingga membeli hal-hal yang berkaitan dengan mereka-seperti baju yang mereka kenakan, atau cemilan yang biasa dikonsumsi-bukanlah hal baru. Apalagi jika idola yang dimaksud memiliki basis penggemar yang memiliki rentang usia remaja sampai dengan dewasa, dan tersebar di seluruh belahan dunia. Hal itu mungkin yang menjadikan Tokopedia akhirnya membidik boy group asal Korea Selatan, BTS, sebagai brand ambassador-nya, atau Shopee yang sudah lebih dulu menyasar Christiano Ronaldo dan Blackpink sebagai wajah brand-nya. Pesona seorang idola yang memiliki jutaan basis penggemar memang tidak bisa ditolak. Ada beberapa brand yang bahkan diuntungkan karena para idola ini menggunakan brand-nya dalam kesehariannya. Ingat dengan kasus G-Dragon? Meski tidak pernah menyebutkan Vans sebagai merek idolanya, namun G-Dragon yang hobi memakai sepatu Vans Oldskool dengan melipat bagian tumitnya, langsung menjadi perbincangan publik. Dalam waktu sekejap,…
Read More
“Bikin Iklan Pakai Hati”

“Bikin Iklan Pakai Hati”

Article
Disclaimer: Tulisan ini kami buat dalam rangka memperingati bulan Kesehatan Mental yang dirayakan di seluruh dunia. Dari isu kesehatan mental ini, kami belajar bahwa sebuah membuat iklan tidak selalu harus mengedepankan alasan mengapa orang lain harus membeli produk dari sebuah brand. Ada aspek lain yang bisa dipetik dan diaplikasikan agar orang lain juga dapat menangkap pesan dan merasa engage dengan brand yang dimaksud.  --- Jika kami minta kamu untuk sebutkan iklan produk lokal yang memberikan additional value sehingga orang yang lain melihatnya tergerak hatinya untuk menaruh empati, atau bahkan lebih jauh menaruh kepercayaan pada suatu brand hingga menjadi konsumen setia, iklan mana yang terbesit di benakmu? Kami hanya minta tiga iklan saja. Bisakah kamu sebutkan? Menurut ratusan iklan yang diproduksi setiap harinya. hanya beberapa yang memberikan value kepada para masyarakat.…
Read More
Digital Content 101: Menilik Pembuatan Konten dari Hulu Sampai Hilir

Digital Content 101: Menilik Pembuatan Konten dari Hulu Sampai Hilir

Article
Semakin berkembangnya Industri 4.0, semakin bertumbuhnya pula ladang bisnis baru yang berkaitan dengan dunia digital. Hal ini pun berimbas pada dunia hiburan yang makin menunjukan minat pada perkembangan konten digital. Menurut riset yang dilakukan oleh statista.com, pengguna internet dan media sosial didominasi oleh generasi muda di rentang usia Generasi Millennials dan Gen Z merupakan generasi yang paling banyak terkena derasnya arus konten digital ini. Dengan kemudahan mengakses internet, kini tak ada lagi tembok yang membatasi setiap individu untuk berekspresi, menunjukkan kebolehannya masing-masing lewat konten digital dan melalui berbagai platform digital. Pertanyaannya, sebagai content creator, bagaimana caranya kita bisa standing out dan tetap menjadi pusat perhatian, di tengah maraknya konten digital yang semakin banyak menyerbu berbagai platform digital? Jika merujuk rilis yang dikeluarkan oleh YouTube Press, tiap menit ada total 300…
Read More