Kemarin, kita kedatangan seorang pembicara dan pembelajar hebat. Pak Tommy Lim namanya. Meski Pak Tommy bukan seorang motivator ternama, namun pengalamannya yang sudah malang melintang di berbagai industri memberikannya kesempatan untuk belajar lebih banyak, dan mengerti arti sebuah kerja keras. Di Inhands Talk kali ini, Pak Tommy dan teman-teman Inhands lainnya, berusaha untuk membedah tentang arti dari kata ‘semangat’, dan mengapa kita harus selalu memberikan sebaik yang kita bisa, di manapun kita berada.
Kamu pernah nggak sih ngerasa demotivasi? Ngerasa bahwa kamu kehilangan semangat untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Bohong rasanya kalau kamu jawab nggak. Atau mungkin, kamu belum aja ngerasain gimana capeknya bangkit dari kasur, lalu berangkat ke kantor dengan langkah tertatih-tatih.
Nggak apa-apa. Semua juga pernah merasakan hal serupa kok. Tapi, justru itulah kita disebut manusia, bukannya mesin yang tak punya nyawa. Merasakan demotivasi, kegagalan dan keterpurukan adalah salah satu cara bagaimana kita bisa belajar untuk bangkit kembali. Dari sana lah kita lalu bisa menjadi pribadi yang lebih kuat.
Namun, ketika jiwamu lelah, cobalah untuk kembali mengingat satu kata kunci ini: ‘mengapa’.
Apa alasan kamu kuliah?
Lalu, mengapa kamu memilih jurusan tersebut?
Setelah lulus, mengapa kamu ingin menjadi ‘A’, bukannya ‘B’?
Apa alasanmu mendaftar di perusahaan tertentu?
Apakah hanya karena didasari oleh bayang-bayang gaji besar, atau ada value yang serupa dengan apa yang kamu yakini?
Apa alasanmu bekerja keras?
Karena tambahan bonuskah? Atau supaya kamu bisa belajar lebih banyak? Atau bahkan supaya kamu bisa cepat-cepat merangkak berada di posisi paling tinggi?
Apapun alasanmu, semua nggak ada yang salah kok. Setiap mimpi adalah valid-kecuali kalau kamu punya cita-cita untuk menjadi penjahat. Alasan-alasan inilah yang akan menjadi penguat, mengapa kamu berada di posisi yang kamu tempati saat ini, dan menjadi pemicu agar kamu tidak berhenti di tengah jalan.
Namun, Pak Tommy percaya bahwa sekadar mendapatkan kerja atau dapat gaji adalah alasan yang terlalu dangkal. Seharusnya, ada alasan yang lebih kuat yang mampu mendorong dirimu untuk berangkat ngantor tiap pagi.
Alasan nomor 1: Ingin memberikan yang terbaik untuk sekitar kita
Kalau cuma asal kerja, semua juga bisa. Namun, membangun kapasitas diri untuk belajar lebih banyak dan mendorong diri untuk selalu melakukan yang terbaik, ternyata bisa menjadi pemicu semangat kita, lho. Teruntuk hal ini, Pak Tommy mengutip ucapan Jack Ma.
“Jika ingin sukses, kita mesti punya EQ tinggi. Dengan begini, kita dapat bergaul dengan orang lain. Jika tidak ingin cepat kalah, kita juga mesti punya IQ tinggi. Namun, jika ingin dihargai, kita harus memiliki LQ (re: Love Quotient). Di masa depan, mesin akan menggantikan otak manusia. Namun percayalah, mesin tidak akan bisa menggantikan hati kalian.”
Di era disrupsi ini misalnya, di mana ada ratusan pekerjaan yang memulai langkah otomatisasi. Menggantikan manusia dengan mesin adalah salah tren yang tidak bisa lagi kita hindari. Selalu memiliki kompetensi untuk memberikan yang terbaik dan membangun relasi untuk sama-sama belajar dengan orang lain, adalah salah satu kualitas diri yang selamanya tidak akan bisa tergantikan.
Alasan nomor 2: Ingin belajar lebih banyak
Pak Tommy mengungkapkan bahwa berani menempa diri di bawah bimbingan orang lain dan berani belajar banyak, nggak peduli akan besar atau kecilnya suatu perusahaan, adalah salah satu kualitas diri yang mesti kita miliki.
Ketika kamu ditempatkan di perusahan kecil misalnya, maka kamu akan belajar lebih banyak. Keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia akan memaksa kita untuk mengerti bagaimana sebuah sistem bekerja. Semua hal di dunia ini pasti memiliki sisi negatif dan juga sisi positifnya. Meski akan banyak sekali sisi negatif (seperti halnya keterbatasan tadi) yang akan kamu temui, namun kamu selalu bisa memilih untuk melihat dari sudut pandang yang positif. Kamu akan belajar untuk bisa mengatasi segala hal. Kamu akan dipaksa untuk multitasking. Hal-hal inilah yang membuatmu mampu belajar jauh lebih banyak, dibandingkan jika kamu bekerja di sebuah perusahaan besar yang sudah memiliki sistem yang rapi.
Di saat yang bersamaan, bersama-sama membangun suatu perusahaan kecil, sampai akhirnya ia menjadi perusahaan besar yang dilirik banyak orang, tentu akan menjadi kepuasan tersendiri. Terkadang, keterbatasan adalah bahan bakar paling ampuh untuk mengejar mimpi-mimpi besar. Dengan keterbatasan, kita akan punya semangat juang yang lebih besar. Dan dengan semangat itulah, kita bisa memiliki bonding yang kuat, serta visi untuk meraih kesuksesan bersama.
Alasan nomor 3: Menjadi pemimpin yang memiliki integritas, energi, dan inteligensi
Pernah nggak ngebayangin betapa bahayanya orang-orang yang memiliki energi yang besar, memiliki kemampuan berpikir yang begitu luar biasa, namun sama sekali tidak memiliki integritas? Iya, koruptor yang sering muncul di tv adalah salah satu contoh dari orang-orang semacam ini.
Lalu, bagaimana dengan orang-orang yang memiliki integritas dan inteligensi yang tinggi, namun tidak memiliki energi yang menggugah untuk merealisasikan mimpinya? Selamanya, ia hanya akan menjadi pemimpi.
Begitupun halnya dengan orang yang memiliki integritas dan energi yang besar, namun ia nggak punya kapasitas inteligensi yang mencukupi. Maka, ia bukanlah problem solver yang baik.
Nah, sudahkah kamu memiliki ketiga kualitas tadi? Alih-alih mengakui bahwa kita belum memiliki ketiganya dengan sempurna, jangan-jangan kita yang tidak ingin belajar menyempurnakan ketiga kualitas tersebut. Apalagi jika kamu bercita-cita ingin menjadi pemimpin yang baik.
Pemimpin yang baik bukan hanya orang yang selalu ingin belajar meningkatkan kualitas sendiri, tapi juga orang yang mampu mengapresiasi orang lain dan bisa memberikan pengaruh yang baik pula. Menurut Pak Tommy, belajar menjadi pemimpin yang baik bisa ditempuh dengan dua cara berikut:
Yang pertama adalah followership. Jika ingin memiliki kualitas seorang pemimpin, maka ikutilah dengan orang-orang yang bisa memberikan ilmu dan pelajaran hidup yang baik. Carilah mentor yang tepat, dan galilah pembelajaran sebanyak-banyaknya dari mereka. Kedua fellowship, yaitu lingkup pertemanan yang baik. Berada di lingkungan yang baik tidak hanya bisa memberikan pengaruh positif untuk kehidupan kita sehari-hari. Lebih dari itu, bergaul dengan orang-orang yang baik akan membentuk pribadi kita menjadi lebih baik pula.
Alasan nomor 4: Temukan benar merahmu sendiri
Kamu tau nggak, bahwa proses pencarian jati diri itu terjadi seumur hidup, lho. Sama halnya dengan menemukan jati diri, menemukan ‘alasan’ atau ‘faktor why’ kenapa kamu harus menggapai mimpimu dan nggak mudah untuk menyerah, juga melalui proses jatuh bangun. Temukanlah benar merahmu. Carilah alasan dan faktor why, mengapa kamu punya alasan kuat untuk menjalani apa yang sedang kamu kerjakan saat ini, seumur hidup, selama yang kamu bisa.
—-
Dan sejuta alasan lainnya…
Bekerja di industri kreatif artinya kamu bersedia untuk berjalan di jalur cepat. Dikenal memiliki lingkungan yang dinamis dan nggak pernah berhenti berkembang, industri kreatif mengharuskan kita untuk berlari agar nggak kehilangan momentum. Namun, kita bukannya halnya mesin yang nggak mengenal arti lelah. Terkadang, ada satu-dua hal yang membuat kita enggan nerima telpon dari klien, atau menyelesaikan revisi yang datang bertubi-tubi. Nggak apa-apa. Kamu wajar kok merasakannya sekali-kali.
Jika hari ini kamu merasa nggak berdaya, maka kamu selalu punya alasan untuk berdiri sekali lagi. Satu hal yang mesti kamu ingat: kamu selalu punya tempat untuk berbagi. Seperti halnya kami yang kemarin sempat bercerita di #InhandsTalk ke-5.
Kami nggak tahu, seberapa besar cerita kami bisa memberikan percikan semangat untukmu. Tapi kami berharap, bahwa cerita kami bisa menjadi penenang untuk kamu, dan masing-masing dari kita. Dan inilah alasan mengapa kami ingin bertahan, dan melakukan yang lebih baik lagi.
– Kartika, Editorial Planner
Ada beberapa kalimat motivasi yang selalu berhasil menenangkan dan selalu menguatkan gue.
“Jadilah diktator dalam urusan kebahagiaan diri sendiri.”
Bagi gue, kalimat ini powerfull banget. Selalu berhasil mengingatkan gue untuk jadi perempuan yang mandiri dan nggak pernah menggantungkan kebahagiaan gue ke orang lain.
Kedua, “When you follow what you want with all of your heart, it will take you to somewhere nice.”
Kalimat ini bisa dibilang jadi kalimat yang bener-bener menggambarkan masa-masa gue kuliah. I don’t know why, gue selalu digiring ke tempat yang baik (tempat yang nggak pernah gue bayangin sebelumnya). Makanya, I take everything very personal, karena gue mau ngelakuin semuanya pakai hati. Kalau setengah hati, rasanya nggak enak banget kan ngejalaninnya? Itulah kenapa setiap ada kesempatan besar di depan gue yang bikin hati gue bergetar, pasti gue nggak akan sia-siain itu. SIKAT AJA LAH!!!
– Mita, Account Executive
“Yang dicari, hilang
Yang dikejar, lari
Yang ditunggu
Yang diharap
Biarkanlah semesta bekerja untukmu
Tenangkan hati
Semua ini bukan salahmu
Jangan berhenti
Yang kau takutkan takkan terjadi – dari lirik lagu ‘Rehat’ by Kunto Aji.
– Imam, Photographer
“Sempurna itu hanyalah milik Tuhan dan Andra & The BackBone.”
Kata kata sederhana inilah yang selalu gue inget untuk tidak merasa cepat puas dalam menjalani hal apapun.
– Jordan, Videographer
“Yang semangat buat kerja tuh: bisa ketemu temen-temen yang sepikiran, apa lagi pas bercanda gitu nyambung aja. Bisa explorasi sama-sama di 1 team produksi, banyak tantangan baru yang luar biasaa!! Truss ya ngebantu orang tua sedikit sih, meskipun masih gaji kecil hitungan manusia intern. ?”
– Putra, Graphic Designer
Pertama orang tua. Kedua, gue selalu percaya akan evolusi, jadi gue gak akan berhenti berkembang.
– Sarah, Account Executive
“Jangan menyerah. Semua butuh waktu. Kamu tidak sedang tertinggal dari siapapun. Kamu sudah melakukan segalanya. Tanganmu memang membisu, tapi dia tahu bagaimana hari-harimu yang selalu penuh.” – Indra Sugiarto
– Rizka, Financial Admin
A king isn’t born. He is made. Be optimistic, as life isn’t about finding yourself, it’s about creating yourself.
– Wika, Marketing & Partnership
“Jangan sampai orang bilang kamu nggak bisa. Jangan nyerah, dan jangan mau direndahkan orang lain. Jangan merendahkan diri sendiri. Saling melengkapi dan saling menghargai.” – Chef Vindex
– Dini, Copywriter
“Who you are becoming is far more important than what you’re doing, and yet it is what you’re doing that determines who you are becoming.” – dikutip dari buku The Miracle Morning.
- Fikri, Production Head
“Where there is Love, there is Life.” – Mahatma Gandhi
- Reza, Videographer & Editor
Jangan bergantung, nanti tergantung.